Bertamu ke Istana Dewi Rengganis
Minggu, 22 Februari 2009 | 09:08 WIB
|
Istana Dewi Rengganis, bisa jadi merupakan istana pertama di Indonesia yang berada di ketinggian di atas 3000 mdpl. Istana tersebut terletak di salah satu puncak gunung Argopuro.
Erickyuda
Gunung ini memiliki 2 puncak, yakni puncak Argopuro sebagai puncak utama, dan puncak Dewi Rengganis. Puncak Argopuro merupakan tanah landai yang ditumbuhi oleh pepohonan yang masih cukup lebat. Ke arah selatan, menuruni jalan setapak, Anda akan menemukan arca tanpa kepala. Selama perjalanan turun, anda akan disuguhi batu-batu yang jika dilihat dari jauh membentuk gugusan Anak tangga.
Sedangkan puncak Rengganis, merupakan ladang belerang yang hanya ditumbuhi tumbuhan perdu saja. Konon, puncak ini merupakan istana dari Dewi Rengganis, leluhur dari masyarakat setempat. Di tempat ini masih bisa dijumpai reruntuhan istana serta tumpukan batu-batu besar yang diyakini merupakan sisa-sisa dari istana Dewi Rengganis.
Di belakangnya, dapat ditemui bangunan berbentuk seperti pintu gerbang yang terbuat dari susunan batu-batu besar. Didalamnya terdapat taman gaib yang bernama Taman Rengganis. Di tempat ini, beberapa pendaki kerap melihat taman yang indah, dengan bunga berwarna-warni dan wangi yang semerbak, padahal sebenarnya tempat ini hanyalah lapangan gersang tanpa pepohonan, kecuali semak belukar.
Selama perjalanan ke puncak, suasana mistis sangat terasa. Hal ini tidak mengherankan, karena gunung yang terletak di perbatasan Situbondo-Bondowoso ini memiliki latar belakang sejarah yang sangat kuat, mulai dari sejarah penyiksaan para pekerja rodi Belanda hingga lebih jauh, legenda Dewi Rengganis.
Dewi Rengganis merupakan sepenggal legenda yang tersiar di masyarakat sekitar. Konon, saat kerajaan Majapahit berkuasa, Dewi Rengganis yang merupakan salah satu selir raja, yang untuk memanjakannya, raja membuatkan istana di puncak Argopuro lengkap dengan segala keperluannya, mulai dari ternak, mantri, hingga danyang-danyangnya.
Selama perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan yang berganti-ganti antara hutan pinus, lumut, dan savana. Hewan-hewan yang dijumpai pun beragam, mulai dari menjangan, lutung, rubah, burung merak, dan ayam hutan.
Selain itu beberap hewan buas seperti kucing hutan, babi hutan dan macan terkadang melintas. Di beberapa tempat seperti di hutan lumut dan savana, babi hutan merupakan satwa liar yang kerap dijumpai. Hutan lumut adalah hutan lebat yang beberapa batangnya tertutup lumut karena sinar matahari yang tidak bisa menembus sampai ke dasar hutan.
Angker
Gunung Argopuro terkenal sangat angker, gunung ini menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon, Sang Dewi bakal marah besar kalau merasa terusik ketenangannya. Pendaki yang suka usil dan mengusik, kalau tidak kesurupan bisa jadi akan kesasar tidak karuan.
Tidak hanya sang Dewi Rengganis saja yang terkenal di kalangan para pendaki, beberapa Dayang-dayangnya pun sangat dikenal diantara para pejiarah, diantaranya Dayang Dewi Selendang Biru yang sering dimintai pertolongan. Ada juga beberapa Dayang yang suka menggoda para pendaki pria dengan mengajak berkencan, sehingga pendaki tersebut akan senang dan tidak mau meninggalkan Gunung Argopuro. Cerita akan lain bila Dayang-dayang tersebut mengajak pendaki mandi di tengah danau Taman Hidup dalam cuaca dingin berkabut. Konon Dewi Rengganis juga suka memberi keris pusaka kepada para pendaki yang sengaja datang untuk berjiarah.
Konon juga terdapat sebuah taman yang sangat gaib yakni Taman Rengganis, tidak semua pendaki dapat melihat taman ini. Beberapa pendaki yang pernah melihat taman ini merasa memasuki sebuah taman yang sangat inidah penuh dengan tanaman bunga dan buah. Pendaki yang mengambil atau memetik tanaman tidak akan dapat keluar taman ini, ia hanya akan berputar-putar di tempat tersebut. Untuk itu hindari merusak tanaman ataupun memindahkan sesuatu.
Bagi peminat sejarah, gunung ini menawarkan peninggalan kuno berupa sisa-sisa punden berundak dan arca. Juga reruntuhan bangunan di savanna cikasur yang dulunya konon merupakan bekas landasan pesawat.
Dan yang tak kalah menariknya, gunung ini kabarnya syarat dengan pesona mistis. Mulai dari legenda Dewi Rengganis hingga kekejaman penjajah yang konon masih menyisakan suara2 pilu yang gaib. Hanya mereka yang peka dan beruntung saja mungkin yang bisa menemui fenomena gaib di sini. Hmm entahlah..
Sayang ketika kami ke sini Desember lalu, Argopuro belum sepenuhnya pulih dari kebakaran besar kemarau lalu. Sebagian hutan sampai kawasan puncak hangus terbakar. Edelweispun mati mengering oleh panasnya api. Rumput di savanna yang terbakar mulai tumbuh menghijau diantara sisa kebakaran yang menghitam.
Dari perjalanan 25 s/d 29 Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar